indobusana.store merupakan halaman penjualan online untuk batik tulis madura "Indo Busana"
admin@indobusana.store
Indobusana.store | Batik Original Berkualitas
ICON
ICON 0
  • Empty Cart

Total:

BLOG

IMG-BLOG

Batik Madura

Batik Madura adalah batik khas Pulau Madura yang memiliki beragam motif dan corak yang unik. Motifnya dibuat secara tradisional dan menggunakan pewarna alami serta diwariskan secara turun-temurun.[1] Batik Madura pertama kali diperkenalkan pada masa Kerajaan Pamekasan di Pamelingan pada abad ke-16 hingga ke-17 Masehi oleh pangeran Ronggosukowati di Keraton Mandilaras.[2] Wilayah pembuatan Batik Madura berpusat berpusat di Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep

1. Motif lancor
Batik Madura dengan motif lancor adalah batik berkualitas sedang yang dibuat pada kain kondang atau premis. Pembuatannya terutama di Pamekasan. Pewarna yang digunakan yaitu naptol dan remasol. Naptol digunakan untuk memberi warrna merah dan biru, sedangkan remasol untuk memberi warna kuning, merah mawar, merah muda, biru langit, donker, hijau dan jingga. Nama lancor merujuk pada menara yang berada di alun-alun Pamekasan
2. Motif poncowarno
Batik Madura dengan motif poncowarno menggunakan kain kondang atau kain premis berkualitas sedang. Motif poncowarno mempunyai warna yang lebih banyak dibandingkan motif lancor. Selain itu, gambarnya juga lebih sederhana
3. Motif serat kayu
Batik Madura dengan motif serat kayu adalah batik kualitas sedang yang dibuat di Kecamatan Proppo bagian selatan. Bahan pewarna yang digunakan adalah premis dan soul. Kain untuk embuatan baju dan sarung juga dapat dijadikan sebagai Batik Madura yang bermotif serat kayu. Pembuatannya dimulai dengan menutupi motif dengan malam. Setelah itu, kain diletakkan di atas lincak secara membujur dan dilipat-lipat selebar 20 cm. Setelah itu, lipatan ditekan di atas lincak dan diulangi terus menerus sampai malam pecah dan membentuk garis bengkok-bengkok menyerupai serat kayu.
4. Motif serat batu
Motif serat batu dibuat dengan menggunakan bahan pewarna yang sama seperti motif serat kayu. Perbedaannya terletak pada cara membuat corak pada kain. Pada pembuatan motif serat batu, kain digeser ke kiri dan ke kanan di atas alas meja. Setelah itu, kain disatukan dan diremas. Kemudian kain dicelupkan ke pewarna dengan warna yang berbeda dengan warna awal sehingga membentuk gairis-garis yang menyerupai serat batu.
5. Motif mata keteran
Motif mata keteran dibuat di Pamekasan. Bahannya adalah kain kondang. Warna yang digunakan adalah kuning, merah muda, hijau, serta campuran antara hijau dan kuning. Motif ini menggunakan gambar mata burung perkutut sebagai gambar utamanya.